Kamis, 07 Juni 2018

HARAPAN TAK KUNJUNG DATANG, WARGA PANEN PADI SELUAS 1 SETENGAH HEKTAR SECARA MANUAL

 Anggota Unit Usaha Pertanian Koperasi YILA CAHAYA ABADI saat panen Padi secara Manual.
 
       DEKAI - Sebelum fajar menyingsing di ufuk Timur, pagi-pagi sekali anggota Unit Usaha Pertanian Koperasi YILA CAHAYA ABADI  yang beranggotakan 12 orang ini sudah berada di lokasi untuk panen Padi pada hari pertama (Rabu, 16 Mei 2018).
       Lokasi padi dengan luas lokasi 1 setengah hektar yang dikerjakan dimulai dari bulan Januari proses pembabatan, bulan februari proses pembersihan dan penanaman  dan bulan mei panen ini merupakan percobaan kedua. Setelah percobaan pertama dilakukan tahun 2017 dengan luas lokasi 50 meter persegi yang di panen sebanyak 161 kg beras. Lokasi kedua ini di panen selama 2 minggu karena panen dengan manual menggunakan pisau dan parang sapit 2 buah. 
      Permohonan permintaan alat sudah dilakukan ke Dinas Pertanian Kabupaten Yahukimo, tapi sampai panen padi ini dilakukan belum juga di jawab. Dengan demikian, alternatif lain adalah menggunakan peralatan terbatas yang ada. Laporan kegiatan usaha masyarakat di Unit Usaha Pertanian dari Koperasi YILA CAHAYA ABADI ini sudah dilaporkan ke Dinas terkait. Namun, hingga artikel ini dibuat, bantuan dan jawaban atas proposal tersebut belum dilakukan.
     Terbatasnya alat bukan merupakan sebuah alasan untuk tidak bekerja, semangat kerja masyarakatlah yang menjadi tolak ukur mengembangkan usaha. Koperasi YILA CAHAYA ABADI yang bergerak di bidang produksi ini mempunyai 4 (empat) unit usaha, yaitu Unit Usaha Pertanian, Unit Usaha Peternakan, Unit Usaha Perdagangan Barang dan Layanan Jasa, dan Unit Usaha BBM dan Voucher. Dengan demikian, terbatas anggaran untuk memfokuskan pada satu unit usaha. Karena selama usaha ini dijalankan, masih mengandalkan swadaya masyarakat (sumbangan dari anggota). Maka untuk mengembangkan usaha dengan skala besar masih terdapat kekurangan terlalu banyak.
       Padi yang di panen selama 2 minggu ini dikerjakan oleh anggota Koperasi YILA CAHAYA ABADI yang di koordinir oleh Yanus Alya dan Didimus Maling (Manager Unit Pertanian). Meskipun propsal untuk mendatangkan alat (dukungan pemerintah) sudah dilakukan, tetapi karena belum juga di jawab maka panen padi dilakukan secara manual.
       Sementara, setelah panen padi. Anggota Koperasi meminjam alat gletser padi milik Dinas Pertanian di Muruku. Sampai sejauh ini padi yang sisa belum dipanen maka belum lakukan tahap selanjutnya yaitu proses penggilingan. 
        Di tempat panen padi, Yanus Alya (Kepala Desa Kitikni) saat diwawancarai oleh media JUBI mengatakan bahwa, "sampai sejauh ini masih menunggu proses pencairan Dana Desa Tahun 2018. Setelah cair, akan berikan upah kerja bagi pekerja" tuturnya.  Hal ini menandakan bahwa, belum ada bantuan yang diterima dari upaya lobi yang dilakukan oleh pengurus Koperasi. "Kegiatan kerja padi ini merupakan kegiatan swadaya masyarakat" sambungnya.
      Semoga dengan melihat bukti kerja seperti ini, maka diharapkan pemerintah bisa memfasilitasi untuk masyarakat bisa dapat mengembangkan usaha, dalam hal ini membuka lokasi kerja padi dengan luasan yang lebih besar. Semangat ini harus di dukung dengan dukungan alat maupun dana dari pemerintah agar bisa dapat dikembangkan.
Demikian, singkat informasi terkait kegiatan Unit Usaha Pertanian Koperasi YILA CAHAYA ABADI (YC-ABADI).
 
Penulis : Panuel Maling, ST (Ketua Ketua YC-ABADI)